PENYALAHGUNAAN ALKOHOL
by: silvia roza
A.
Pengertian alkohol
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung
alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan
dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu
juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan
adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang
lebih luas lagi.
Bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol
adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari buah
atau umbi umbian. Nama yang populer : minuman keras (miras), kamput, tomi (topi
miring), cap tikus , balo dll. Minuman beralkohol mempunyai kadar yang
berbeda-beda, misalnya bir dan soda alkohol ( 1-7% alkohol), anggur (10-15%
alkohol) dan minuman keras yang biasa disebut dengan spirit (35 – 55% alkohol).
Konsentrasi alkohol dalam darah dicapai dalam 30 – 90 menit setelah diminum.
B.
Penggunaan alkohol secara benar
Alkohol digunakan secara luas dalam industri
dan sains sebagai pereaksi,
pelarut, dan bahan bakar. Ada lagi
alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yang dikenal di masyarakat sebagai
spirtus. Awalnya alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan bakar. Namun
untuk mencegah penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman, maka alkohol
tersebut didenaturasi. denaturated alkohol disebut juga methylated spirit,
karena itulah maka alkohol tersebut dikenal dengan nama spirtus.
Beberapa etnik di Indonesia menggunakan
minuman beralkohol pada acara tertentu dalam jumlah yang sedikit. Mereka juga
memproduksi minuman beralkohol dengan nama yang bermacam ragam misalnya : tuak,
minuman cap tikus, ciu dll.
Dalam dosis yang tepat alcohol bisa memberikan
mamfaat seperti menghangatkan tubuh di udara yang dingin. Tapi yang banyak
terjadi alkohol dikonsumsi secara berlebihan hingga manfaatnya pun hilang.
C.
Akibat penyalahgunaan alkohol
Bila seseorang mengkonsumsi minuman yang
mengandung alkohol, zat tersebut.
diserap oleh lambung, masuk ke aliran darah dan tersebar ke seluruh jaringan tubuh,
yang mengakibatkan terganggunya semua sistem yang ada di dalam tubuh.
diserap oleh lambung, masuk ke aliran darah dan tersebar ke seluruh jaringan tubuh,
yang mengakibatkan terganggunya semua sistem yang ada di dalam tubuh.
Besar akibat alkohol tergantung pada berbagai
faktor, antara lain berat tubuh, usia,
gender, dan sudah tentu frekuensi dan jumlah alkohol yang dikonsumsi.
gender, dan sudah tentu frekuensi dan jumlah alkohol yang dikonsumsi.
Bahaya alkohol secara langsung antara lain :
bicara cadel, jalan limbung, mata dan muka merah, mudah marah, dan tersinggung,
bicara melantur dan kehilangan konsentrasi.
Bahaya alkohol dalam jangka waktu tertentu
antara lain : mempengaruhi kerja tubuh dan pikiran, mengganggu pertumbuhan
tubuh, menambah kondisi stres, memperlambat aktivitas, dapat mengubah emosi,
menekan fungsi otak, merusak pankreas dan sistem saraf tanpa disertai rasa
sakit, melahirkan bayi autis atau abnormal bagi wanita hamil, meracuni janin,
merusak jantung, memicu kanker payudara, mengurangi kesuburan dan tekanan darah
tinggi.
o Pengaruh Terhadap Tubuh (Fisik dan Mental)
Pengaruh alkohol terhadap tubuh
bervariasi, tergantung pada beberapa faktor
yaitu :
_ Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi
_ Usia, berat badan, dan jenis kelamin
_ Makanan yang ada di dalam lambung
_ Pengalaman seseorang minum – minuman
beralkohol
_ Situasi dimana orang minum – minuman
beralkohol
o Pengaruh jangka pendek
Walaupun pengaruh terhadap individu
berbeda – beda, terdapat hubungan antara konsentrasi alkohol di dalam darah
(Blood Alkohol Concentration – BAC) dan efeknya. Euphoria ringan dan stimulasi
terhadap perilaku lebih aktif seiring dengan meningkatnya konsentrasi alkohol di
dalam darah. Sayangnya orang banyak beranggapan bahwa penampilan mereka menjadi
lebih baik dan mereka mengabaikan efek buruknya.
o Resiko intoksikasi (”mabuk”)
Gejala intoksikasi alkohol yang paling
umum adalah ”mabuk”, ”teler” sehingga dapat menyebabkan cedera dan kematian.
Penurunan kesadaran seperti koma dapat terjadi pada keracunan alkohol yang
berat demikian juga henti nafas dan kematian. Selain kematian, efek jangka
pendek alkohol dapat menyebabkan hilangnya produktifitas kerja (misalnya
”teler, kecelakaan akibat ngebut). Sebagai tambahan, alkohol dapat menyebabkan
perilaku kriminal. 70 % dari narapidana menggunakan alkohol sebelum melakukan
tindak kekerasan dan lebih dari 40 % kekerasan dalam rumah tangga dipengaruhi
oleh alkohol
o Pengaruh Jangka Panjang
Mengkonsumsi alkohol berlebiha dalam
jangka panjang dapat menyebabkan :
_ Kerusakan jantung
_ Tekanan Darah Tinggi
_ Stroke
_ Kerusakan hati
_ Kanker saluran pencernaan
_ Gangguan pencernaan lainnya (misalnya tukak
lambung)
_ Impotensi dan berkurangnya kesuburan
_ Meningkatnya resiko terkena kanker payudara
_ Kesulitan tidur
_ Kerusakan otak dengan perubahan kepribadian
dan suasana perasaan
_ Sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi
Sebagai tambahan terhadap masalah kesehatan,
alkohol juga berdampak terhadap hubungan sesama, finansial, pekerjaan, dan juga
menimbulkan masalah hukum.
·
Pengaruh
alkohol pada perilaku
o
Konsentrasi
alkohol dalam darah Pengaruh yang ditimbulkan perasaan segar (well –being)
Sampai dengan 0.50 g%
· Banyak bicara
· Santai
· Lebih percaya diri
o
Risiko rendah
0.05 – 0.08 g %
· Banyak bicara
· Bertindak dan lebih merasa percaya diri
· Berkurangnya kemampuan untuk berfikir dan
bergerak
· Berkurangnya rasa malu
o
Risiko sedang
0.08 – 0.15 g %
·
Bicara cadel
· Berkurangnya keseimbangan dan koordinasi
tubuh
· Refleks menjadi lambat
· Penglihatan kabur
· Emosi yang labil
· Mual, muntah - muntah
o
Risiko tinggi
0.15 – 0.30 g % · Tidak dapat berjalan tanpa bantuan
· Apatis, mengantuk
· Kesulitan bernafas
· Tidak dapat mengingat beberapa kejadian
· Tidak dapat mengendalikan buang air kecil
· Kemungkinan kehilangan kesadaran
· Koma
· Kematian
Kematian > 0.3 g %
·
Toleransi
dan Ketergantungan
Pengguna alkohol yang terus menerus dapat mengalami
toleransi dan ketergantungan. Toleransi adalah peningkatan penggunaan alkohol
dari jumlah yang kecil menjadi lebih besar untuk mendapatkan pengaruh yang
sama. Sedangkan ketergantungan adalah keadaan dimana alkohol menjadi bagian
yang penting dalam kehidupannya, banyak waktu yang terbuang karena memikirkan (cara
mendapatkan, mengkonsumsi dan bagaimana cara berhenti). Pengguna alkohol akan
mengalami kesulitan bagaimana cara menghentikan atau mengendalikan jumlah
alkohol yang dikonsumsi.
D.
Gejala Putus
Alkohol
Seseorang yang mengalami
ketergantungan secara fisik terhadap alkohol akan mengalami gejala putus
alkohol apabila menghentikan atau mengurangi penggunaannya. Gejala biasanya
terjadi mulai 6 – 24 jam setelah minum yang terakhir. Gejala ini dapat
berlangsung selama 5 hari, diantaranya adalah :
· Gemetar
· Mual
· Cemas
· Depresi
· Berkeringat yang banyak
· Nyeri kepala
· Sulit tidur (berlangsung beberapa minggu)
Gejala putus alkohol sangat berbahaya.
Orang yang minum lebih dari 8 standar minum perhari dianjurkan untuk
berkonsultasi ke dokter (sebelum memutuskan untuk berhenti minum) untuk
mendapatkan terapi medis guna mencegah komplikasi.
E.
Alasan kenapa alkohol perlu dijauhi
·
Kecanduan
Kecanduan adalah salah satu efek yang paling terlihat jika seseorang menggunakan alkohol dalam jangka waktu panjang. Hal ini berarti seseorang harus minum lebih banyak sebelum mabuk atau agar bisa merasa lebih rileks.
Kecanduan adalah salah satu efek yang paling terlihat jika seseorang menggunakan alkohol dalam jangka waktu panjang. Hal ini berarti seseorang harus minum lebih banyak sebelum mabuk atau agar bisa merasa lebih rileks.
·
Gejala
penarikan (withdrawal)
Seseorang
akan mengalami gejala penarikan (withdrawal) ketika mencoba untuk berhenti
minum secara tiba-tiba atau saat bangun keesokan harinya. Gejala ini termasuk
merasa cemas, mual, muntah, mudah marah, kehilangan nafsu makan dan perasaan
gemetar.
·
Penyakit hati
Menurut
University of Maryland Medical Center penggunaan alkohol bisa menyebabkan
penyakit hati kronis, seperti fatty liver (lebih dari 90 persen pengguna
alkohol), serta hepatitis alkoholik dan sirosis alkohol yang bisa mengakibatkan
kegagalan hati.
·
Mengakibatkan
kecelakaan
Alkohol
akan mengganggu kemampuan seseorang mengemudi dan memperlambat proses berpikir.
Gabungan kondisi ini menjadi penyebab seseorang mengalami kecelakaan setelah
minum alkohol.
·
Perilaku
berbahaya
Alkohol
bisa mengurangi kemampuan inhibisi alami seseorang, sehingga orang yang mabuk
seringkali melakukan hal-hal berbahaya tanpa disadarinya seperti berhubungan
seks tanpa menggunakan kondom atau menyeberang jalan sembarangan.
·
Efek negatif
terhadap suatu hubungan
Mengonsumsi
alkohol tidak hanya berefek terhadap diri sendiri, tapi juga orang-orang
disekitarnya seperti anak-anak. Karenanya kekerasan rumah tangga seringkali
terjadi pada orang yang menyalahgunakan alkohol dan anak-anak mungkin menderita
trauma jangka panjang akibat kebiasaan minum orangtuanya tersebut.
·
Depresi
Dalam jangka pendek alkohol bisa memberikan efek rileksasi, tapi tanpa disadari alkohol justru memberikan kontribusi terhadap perkembangan depresi. Sekitar 40 persen peminum berat menunjukkan tanda-tanda depresi.
Dalam jangka pendek alkohol bisa memberikan efek rileksasi, tapi tanpa disadari alkohol justru memberikan kontribusi terhadap perkembangan depresi. Sekitar 40 persen peminum berat menunjukkan tanda-tanda depresi.
·
Kehilangan
pekerjaan
Semakin
sering seseorang minum alkohol, maka semakin berkurang pemikirannya tentang
tanggung jawab termasuk pekerjaan. Hal ini akan menurunkan produktivitas
bekerja dan nantinya berujung pada pengangguran.
·
Memicu
masalah hukum
Mengonsumsi
alkohol bisa memicu terjadinya masalah hukum, seperti ditangkap akibat perilaku
tidak tertib atau mengemudi dibawah pengaruh alkohol.
·
Mengabaikan
kebersihan diri sendiri
Seseorang
yang mengonsumsi alkohol lama kelamaan akan mengabaikan kebersihan dirinya
sendiri, seperti memakai baju yang sama berulang-ulang, jarang mandi atau lupa
menyikat gigi. Karena yang ada di dalam pikiran orang tersebut hanyalah alkohol
dan berhenti memikirkan hal lainnya.
Dengan melihat tulisan doatas maka tentu tidak
ada alasan untuk tidak meninggalkan kebiasaan mengkonsumsi meninuman
beralkohol, karena sedikit mamfaat yang
diperoleh tidak sebanding dengan resiko dan masalah yang akan timbul dan menggangu
kehidupan sehari-hari. Elah mengetahui dan menyadari bahwa mengkonsumsi minuman
beralkohol akan terganggunya kehidupan sehari-hari inilah dibutuhkan bantuan konselor
untuk membantu klien meninggalkan kebiasaan yang tidak baik ini.
F.
Kasus
NAMA KASUS: PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA
1)
Identitas
1.
NAMA : OKI WANDA
LESMANA
2.
UMUR : 21 TAHUN
3.
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
4.
PROGRAM STUDI :
ILMU KEPERRAWATAN
5.
PERGURUAN TINGGI : AKPER BINA INSANI SAKTI
6.
ALAMAT : KERINCI, JAMBI.
2)
Gambaran masalah:
Klien selalu mengkonsumsi minuman beralkohol dari masih SMP hingga saat ini, karena
minum-minuman beralkohol klien tidak lulus SMA dan akhirnya harus mengikuti
ujian penyetaraan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi namun sayangnya hal ini
tidak menyadarkan klien, hal ini membuat orangtua klien sangat cemas bagaimana
masa depan klien dengan melihat keadaan
klien seperti ini. Seiring dengan bertambahnya usia klien sudah ada keinginan
berhenti untuk mengkonsumsi minuman beralkohol namun saat klien sedang bersama
teman-teman sepermainannya maka ia akan mulai mengkonsumsi minuman beralkohol
lagi.
3)
Penyebab :
Klien mulai menggunaan minuman beralkohol pada
saat masih SMP yaitu pada umur 15 tahun, klien mulai mencoba meminum minuman
beralkohol jenis Vodka diaawali dengan rasa penasaran dan ajak dari teman-teman
sepermainannya. Kemudiaan kegiatan ingin
coba-coba ini berlanjut menjadi suatu cara untuk menghilangkan rasa tertekan
karena menghadapi masalah keluarga dan tuntutan akademik. Biasanya klien akan
mengonsumsi minuman beralkohol pada saat berkumpul dengan teman-teman
sepermainannya atau sedang mengalami tekanan. Keadaan keuangan orangtua yang
sering tidak bisa menuruti permintaan klien dikarenakan orangtua laki-laki
klien yang tidak memiliiki pekerjaan
yang tetap dan ditambah lagi klien memilki tiga adik yang masih kecil, hal ini
membuat klien merasa tertekan dan klien merasa dengan mengkonsumsi minuman
beralkohol klien bisa terlepas dari tekanan yang dialami, walaupun hal itu
tidaklah benar.
4)
Layanan yang
diberikan
Layanan yang diberikan adalah layanan
informasi dan konseling perorangan.
a.
Layanan informasi
Informasi yang diberikan adalah bahaya
mengkonsumsi minuman beralkohol dalam jangka panjang dan memberikan contoh
orang-orang yang mengkonsumsi alkohol
dalam jangka panjang. Serta memberikan informasi kepada klien bagaimana
memamfaatkan energy yang melimpah kedalam hal positif dan apasaja keuntungan
yang ia peroleh jika klien meninggalkan kebiasaan mengkonsumsi minuman
beralkohol.
b.
Layanan konseling
perorangan
Layanan konseling perorangan yang dilakukan
bertujuan untuk klien menyadari bahwa kebiasaan yang ia lakukan selama ini
yaitu mengkonsumsi minuman beralkohol sangat tidak baik untuk kesehatan, dan
memberikan penguatan kepada klien untuk meninggalkan kebiasaan mengkonsumsi
minuman beralkohol. Serta memberikan pemahaman dan wawasan kepada klien agar
klien menyadari bagaimana prospek kehidupannya dimasa jika tetap mengkonsumsi
minuman beralkohol dan memberikan pemahaman kepada klien tentang bagaimana
harapan orang-orang disekitar klien, seperti orangtua, adik-adik, dan
orang-orang disekitar klien lainnya.
Setelah dillakukan layanan informasi dan konseling
perorangan klien membuat komitmen untuk benar-benar menghindari mengkonsumsi
minuman beralkohol dan lebih memafaatkan energy dan potensi kepada hal positif
yang lebih produktif, serta berusaha sebaik mungkin membahagiakan kedua
orangtua dan orang-orang di sekitar klien.
Saya sebagai calon konselor memberikan
penguatan kepada klien untuk menjalankan dengan maksimal dan sebaik mungkin
komitmen yang telah dibuat oleh klien, dan saya merasa lega klien mau merubah
kebiasaan buruknya dan mulai melakukan hal yang lebih positif.
Dari hasil konseling saya dapat mengambil
pelajaran dari kasus ini adalah seseorang mengkonsumsi alkohol diawali dengan
rasa ingin tahu dan atas dorong lingkungan, dalam hal ini teman sepermainan,
masa remaja memang perhatian lebih besar ditujukan pada teman sebaya dan mulai
melepaskan diri dari keterkaitan orangtua, hal ini membuat seseorang yang tidak
bisa mengendalikan diri akan terjerumus kedalam hal-hal yang buruk. Setelah seseorang
mulai mencoba hal buruk tersebut maka akan sangat sulit untuk melepaskan diri
dari kebiasaan buruk itu jika masih berada pada lingkungan yang sema. Walaupun
telah diketahui sangat banyak akibat yang akan ditimbul dari mengkonsumsi
alcohol namun masih ada juga orang-orang yang terjerumus dalam hal ini. Melihat
kenyataan ini maka peran konselor sangat diperlukan minimal membantu
orang-orang terdekat, konselor hendaknya
melakukan tindakan pencegahan, pengentasan, dan pemberian pemahaman kepada
klien hal ini seiring dengan fungsi layanan bimbingan dan konseling.
DAFTAR RUJUKAN:
BKKBN. 2001. Remaja Mengenai Dirinya. Jakarta. BKKBN
Mappiare, A. (1992). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional
http:// id. Wikipedia. com
http://www.forumkami.com/forum/wanita/72878-bahaya-alkohol-otak-kita.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar